Rabu, 25 Agustus 2010

The Panas Dalam - Tonk Gandenk

Urang mah bae..maneh weh..
maneh mah ulah..urang mah jelma..

Tong gandeng aya nu gering
urang mah bae
daan dulurna..hoo..

Tong ribut aya nu sare
urang mah bae
daan dulurna..hoo..

Tong ngising aya nu dahar
urang mah bae
daan dulurna..hoo..

Tong gandeng aya nu adzan
urang mah bae
da nu adzanna haha...

Tong paeh acan waktuna
urang mah moal
da embung..

maneh weh........7x

Tong gering aya nu nyanyi
urang mah moal
da embung..hoo..

Tong nyium aya nu ngambek
urang mah bae
da heureuy..hoo..

The Panas Dalam - Tasya

Kawanku. Menikah. Dengan seekor sapi.
Tasya kaget. Sebagai si gembala sapinya.
Kawanku. Bukan. Tidak suka wanita.
Dia juga memilih sapi betinanya Tasya.

Tasya. Jadi anak malas bekerja.
Tasya.Tasya. Jadi anak malas berlibur.

Susu. Murni. Tentu setiap hari.
Idul adha. Dia cari tempat sembunyi.
Cinta. Murni. Tidak memandang fisik.
Cinta. Murni. Dari hati nurani.

Tasya. Tasya. Jadi anak malas bekerja.
Tasya.Tasya. Jadi anak malas berlibur


The Panas Dalam - Sudah Jangan Ke Jatinangor

Sudah jangan ke jatinangor
Ia sudah ada yang punya
Lebih baik diam disini
Temani aa bernyanyi disini

Demi cinta engkau berikan
Buku buku dan cindera mata
Demi cinta engkau praktekan
Buku taktik menguasai wanita

Reff:
Ini asmara itu asrama
In harmonia progressio

Sudah jangan ke jatinangor
Masih ada kota lainnya
Perempuan tak cuma dia
Ada tiga milyar 21

Reff:
Ini asmara itu asrama
In harmonia progressio

The Panas Dalam - Segelas Kopi

Bangun pagi setiap hari
Segelas kopi siap tersaji
Bersama sama kita nikmati

Ada apa hari ini
Ada api membakar hati
Rakyat jelata sedang sengsara

Teman teman sedang aksi turun ke jalan
Tuan tuan sedang asik mencuci tangan

Apa kabar hari ini
Kurang ajar segelas kopi
Diminum habis teman sendiri

Teman teman sedang aksi turun ke jalan
Tuan tuan sedang asik mencuci tangan
Reformasi gerakan layu sebelum berkembang
Demonstrasi nyanyian katak di musim penghujan

Demokrasi lala lalalala lalala
Revolusi yaya yayaya yayaya

The Panas Dalam - Roim Barangkali

Roim, barangkali.
Aku akan lebih dulu diwisuda.
Titip kampus, titip Dita,
Dewi, Fenti, di pundakmu.

Roim, barangkali,
Aku akan lebih dulu kaya raya.
Datang saja ke rumahku.
Makan-makan, bilyard, renang
Dan play station.

Jangan lagi kau di situ.
Gosok gigi mandi ee kau di kampus.
Pindah saja ke rumahku.
Kamar kosong, kasur, ac, gambar porno.

Roim, barangkali,
Engkau akan lebih dulu meninggal dunia.
Jangan takut, seharusnya
Aku lah yang takut kepada dirimu.

Jangan lagi kau di situ.
Gosok gigi, mandi, ee, kau di kampus.
Pindah saja ke rumahku.
Kamar kosong, kasur, ac, gambar porno


The Panas Dalam - Rintihan Kuntilanak

Malam sunyi kusendiri
Duduk sepi di atas pohon
Kubiarkan rambutku terurai

* Tanpa kaki kelelawar
Anjing dan bulan purnama
Kumenanti kekasihku
Yang belum mati

Reff:
Kapan mati kekasihku
Kumenanti kau di sini
Ayo mati bunuh diri
Agar kita jumpa lagi
Seperti dulu

Mana mungkin ku kembali
Hidup lagi seperti dulu
Kecuali engkau mati
Mohon mengerti

Back to Reff:

The Panas Dalam - Resiko

Salah sendiri knapa menjadi dosen
Harus mengajar, harus mengabsen
Salah sendiri menjadi mahasiswa
Harus belajar, harus di absen

Marilah bersama kamu di sini
Rock n Roll!
Lupa Indonesia Raya
Nyanyi Rolling Stone!


Salah sendiri kenapa menjadi Inul
Tiap bergoyang, dimarah rhoma
Kenapa sendiri knapa menjadi Rhoma
Harus melarang Inul bergoyang

Marilah bersama kamu di sini
Rock n Roll!
Lupa Indonesia Raya
Nyanyi Rolling Stone!

Salah sendiri knapa jadi presiden
Harus mengtur, harus memimpin
Salah sendiri knapa menjadi rakyat
Harus diatur, harus dipimpin

Marilah bersama kamu di sini
Rock n Roll!
Lupa Indonesia Raya
Nyanyi Rolling Stone!


The Panas Dalam - Phedopilia

Sayang engkau masih di TK
Sedang aku S2
Sudut pandang kita berbeda
Usia kita jelas tak sama

Reff:
Cinta kandas karena usia
Mengapa kita berjumpa
Selamat tinggal kekasihku
Tak mungkin ku menunggumu

Kelak engkau tambah usia
Sedang aku semakin tua
Mungkinkah kau akan terima
Sedang aku si Tua Bangka

Back to Reff

The Panas Dalam - Nia

Nia
Bolehkah aku menjadi biolamu
Yang engkau pijit, yang engkau rawat
Dan kau mainkan.. selalu...

Nia
Bolehkah aku menjadi tangan kananmu
Yang menyuapimu...

Nia
Bolehkah aku menjadi tangan kirimu
Yang membasuhmu...

Nia
Bolehkah aku menjadi jari tengahmuY
Yang engkau pakai maki musuhmu...

Nia...bolehkah aku...
Nia...bolehkah aku...
Nia...yang penting Nianya...

Nia
Bolehkah aku menjadi tulang punggungmu
Slalu menyangga indah tubuhmu...

Nia
Bolehkah aku menjadi jari tanganmu
Yang membersihkan noda hidungmu...

Nia
Bolehkah aku menjadi idolamu
Yang engkau simpan dalam dompetmu...

Nia...bolehkah aku...
Nia...bolehkah aku...
Nia...yang penting Nianya...

Nia
Bolehkah aku menjadi sabun mandimu
Yang membersihkan tubuhmu...

Nia
Bolehkah aku menjadi bantal gulingmu
Yang menemani tidurmu...

Nia
Bolehkah aku menjadi air minummu
Yang melepaskan dahaga mu...

Nia
Bolehkah aku menjadi tanah airmu
Yang engkau bela selalu...

Nia
Bolehkah aku...
Nia...bolehkah aku...
Nia...yang penting Nianya...

Nia
Bolehkah aku menjadi tempat tinggalmu
Yang menaungi dirimu...

Nia
Bolehkah aku menjadi keringatmu
Membasahimu...

Nia
Bolehkah aku menjadi orang tuamu
Mencemaskanmu...

Nia
Bolehkah aku menjadi klosetmu
Yang menampungmu...

Nia
Bolehkah aku menjadi dirimu
Yang kucintai selalu...

The Panas Dalam - Menyesal

Menyesal dahulu. Mennghindar darimu.
Karena dulu. Kau tak seperti kini.
Cantik manis dan seksi. Bumper aduhai.
Bayangkan.

Menyesal dahulu. Menolak cintamu.
Karena dulu. Kau jelek dan pesek
Telinga Mr Spook. Dada menciut.
Bayangkan.

Dan kini. Dirimu. Selebritis maut.
Semua. Orang. Konak padamu.
Orangtua. Anak-anak. juga Drakula.
Onani.

Mungkinkah. Kau kini. Mau padaku.
Sedangkan aku. Seperti dulu.
Masih jelek dan pesek.
Kuping Mr. Spook. Bayangkan

The Panas Dalam - Malin Kundang

Masih aku ingat dahulu
Jaga gengsimu, usir ibumu
Masih aku ingat dirimu
Kau dikutuk ibu, menajadi batu

Malin kundang kau ku kenang slalu
Dan masih kuismpan puisimu
Malin kundang buruk nian nasibmu
Sebab durhaka pada ibumu


Lalala lalala lalala lalala laa lalalalalalala
Lalala lalala lalala lalala laa lalalalalalalaaa
Lalalaa lalala lalala!


Kini engkau menjadi batu
Hatiku pilu mengenang dirimu

Malin kundang kau ku kenang slalu
Dan masih kuismpan puisimu
Malin kundang buruk nian nasibmu
Sebab durhaka pada orang tuamu

Malin kundang kini kau terkenal
Banyak buku beraedar tentangmu
Aku bangga pernah bersamamu
Mungkinkah terkenal jika tak durhaka

Kini kini kini kini
Engkau menjadi batu batu batu batu
Sedang diriku menjadi babu

The Panas Dalam - Kepala Sekolah Is Death

Kepala sekolah meninggal dunia.
Tuberkolosis nular dari istrinya.
Berkeping-keping. Hancur hatiku.
Kupergi ke hutan. Tumpahkan kecewa.

Kuberlari bagai tak akan berhenti.
Melewati gunung lembah. Sungainya banyak sekali.
Ku memanggil nama kepala sekolah.
Berasa bimbang terbayang. Sekolah tanpa kepala.

Nama kepala. Sekolah kuukir.
Di batang pohon yang besar. Katanya berhantu.
Lama di hutan tidak makan-makan.
Akhirnya aku jadi harus kembali.

Di sekolah justeru apa yang aku terima.
Aku dianggap membolos. Tanpa berita.
Hati berjanji untuk tidak mengulang lagi.
Bila kepala sekolah. Meninggal dunia lagi

The Panas Dalam - Kelamin Uber Alas

Siapapun kamu..
Bagaimana pun..
Ujung-ujungnya minta kelamin..

Mencari orang, yang terbaik..
Cantik tanpa kelamin percuma..

Mengaku punya, cinta murni..
Ujung-ujungnya minta kelamin..

Intro: Siap.. Grak! Maju... Mundur!

Siapapun kamu..
Bagaimana pun..
Ujung-ujungnya minta kelamin..

Mengaku punya, cinta murni..
Ujung-ujungnya minta kelamin..

Mencari orang, yang terbaik..
Cantik tanpa kelamin percuma..

Mengaku punya, cinta murni..
Ujung-ujungnya minta kelamin..

Mencari orang, yang terbaik..
Cantik tanpa kelamin percuma..

Mengaku punya, cinta murni..
Ujung-ujungnya minta kelamin..4x

The Panas Dalam - Jangan Sombong

Kau yang merasa paling suci
Kau yang merasa paling mulya
Diatas langit masih ada langit

Diatas langit ada lagi

Jangan sombong

Firaun yang kuasa kini dimana
Aduhai nitzhe sudah mati
Lenon yang masyur telah gugur
Lenin yang kokoh telah roboh

Jangan sombong …

Aku terurai seperti debu
Imajinasi tak liar lagi bagai malam yang mencengkram
Bahkan surga pun tak abadi
Apalah aku apalah engkau
Tiap hati kita Tuhanlah yang kekal

Dia atas kita kini langit
Diatas kita nanti tanah

Jangan sombong …

The Panas Dalam - Jane

Jane. Jika kau dipanggil wijen.
Aku marah. Jane.
Jane. Jika kau dipanggil sesajen. Aku
marah. Jane.

Aku jadi emosionil. Aku jadi sentimentil.
Sejak dekatmu. Jane.

Jane. Jika kau dipanggil Jaenudin MZ .
Aku marah. Jane.
Jane. Jika kau dipanggil Blue Jeans.
Aku marah. Jane.

Aku jadi temperamen. Til. Aku jadi sentimentil.
Sejak dekatmu. Jane.

Jane. Jika kau dipanggil Jin.
Aku marah. Jane.
Jane jika kaudipanggil Blue Band.
Aku marah. Jane.

Aku jadi emosionil. Aku jadi sentimentil.
Sejak dekatmu, Jane.

The Panas Dalam - Introspeksi

Seperti sungai waktu mengalir
Deras berliku menyeret diri pada muara
Bagaimana ini diri berpegang
Dari derasnya pada yang sama,
Hanyut terbawa arus

Reff:
Hidup adalah waktu tersisa,
Diisi sebelum kalah
Bagaimana ini ingin kembali
Diri sudah terlanjur ada

The Panas Dalam - Hai Guru

Hai Guru. Dengarlah.
Kami murid Tapi bukan milikmu.
Hai guru. Didiklah.
Diri kami sebagai manusia

Tiap manusia punya hal berbeda.
Jangan kau bentuk diri kami sama.
Haruskah kami jadi.
Lagi-lagi Habibie.

Hai guru. Haruskah.
Kami suka pada apa yang engkau suka.
Hai guru. Haruskah.
Kami benci. Apa yang engkau benci.

Kami ingin ilmu yang kami mau.
Kami ingin pilih yang kami suka.
Dan kau memilih Einstein.
Kami pilih. Frankenstein.

Kalian dulu juga pernah muda.
Mungkin taat tertib dan manis budi.
Maafkan kami tidak. Karena kami.
Broken Home.

Hai guru. Maafkan.
Sekolah bagi kami seperti penjara.

Hai guru. Maafkan. Jka aku tidak seperti
kamu

The Panas Dalam - Dea

Dea. Dea. Memang aku menginginkan
dirimu.
Hari apa pun. Jam berapa pun.
Selalu ingin dirimu.

Itu sebabnya kuingin.
Mendadak ada dirimu.
Bila kita duduk berdua.
Ibumu pasti kan mencarimu.

Dea. Dea. Memang aku membutuhkan
dirimu.
Kalau apa pun. Sedang apa pun.
Selalu ingin dirimu.

Itu sebabnya kuingin.
Mendidik agar dirimu.
Bisa kita duduk berdua.
Ibumu kau kunci di kamarmu.

Dea. Dea. Mungkin benar jangan ke sini.
Di sini dingin. Nanti kau sakit.
Tetaplah kamu tidur. Dea

The Panas Dalam - Cita Citaku

Cita-citaku ingin menjadi Polwan.
Mana mungkin aku Hanya lelaki.
Oh Tuhan tolong hambamu.
Aku tak sudi jadi Bapak Polwan.

Cita-citaku ingin jadi Bu Ahmad
Mana mungkin aku Hanya lelaki.
Oh ibu jangan paksa aku.
Aku tak sudi jadi Bapak Ahmad.

Sedih hatiku sedih.
Terlahir sebagai seorang lelaki.
Oh tuhan tolong hambamu.
Terlahir sebagai seorang lelaki.
Oh ibu jangan paksa aku.
Ini bukan jaman Siti Nurbaya.
Lagi

Cita-citaku ingin menjadi tomboy.
Mana mungkin aku Hanya lelaki.
Oh tuhan tolong hambamu.
Aku tak sudi jadi lelaki. Tomboy.

Cita-citaku ingin jadi lesbian.
Mana mungkin aku Hanya lelaki.
Oh Ibu jangan paksa aku.
Aku tak sudi menjadi. Homoseks.


Ingat Perjuangan Belum Selesai
Maka Dari itu......

Sedih hatiku sedih.
Terlahir sebagai seorang lelaki.
Oh tuhan tolong hambamu.
Terlahir sebagai seorang lelaki.
Oh ibu jangan paksa aku.
Ini bukan jaman Siti Nurbaya.
Lagi.


Dimana ada kemauan di situ ada jalan.
Dimana ada kemaluan,di sini ada persoalan....

The Panas Dalam - Cicha In Nostalgia

Cicha, dimana kini engkau?
Dahulu kau nyanyikan lagi
Tentang anjing kecilmu

Helly, apakah masih hidup?
Dahulu kau berlari-lari
Kuingat guk guk guk suaramu


Kini aku sudah besar
Rolling Stone laguku
Kini kaupun sudah besar
Apa dong lagumu?


Cicha, apakah kau menyesal?
Dahulu kau lucu sekali
Sudah besar cadi begitu


Kini aku sudah besar
Rolling Stone Posterku
Kini kaupun sudah besar
Apa dong postermu?

Kini aku sudah besar
Inilah laguku
Kini kaupun sudah besar
Apa mana dong lagumu?

The Panas Dalam - Budak Baheula

Yeuh aya digigireun
Hey nu gelo ulah gandeng nde bobo
Insya allah enjing2 bade ngiring
Jeung ibuna naek kuda di ganesha

Yeuh ieu anak saya
Kasep bageur soleh nurun ti bapana
Gaduh kaos kaki seueur warna warni
Topi rompi bade meser tanggal hiji

Sing luhur sakola
Elehkeun si bapa
Bagikeun elmuna
Anu sombong moal boga babaturan

Yeuh tingal diri kami
Langkung bagja ti kaluarga cemara
Artos seueur tapina moal bebeja
Kami sieun bilih dipaok tatangga

Yeuh hayu geura gede
Indonesia geus direbut kelong wewe
Lamun maneh cicing wae teu kabere
Mun teu kabere mendingan cicing wae

Upami si bapa
Ngan nyieun kaera
Mun kitu hampura
Bapa mah maklum budak baheula

The Panas Dalam - Bencong Terkutuk

wanita se-kodya bandung punya saingan
semenjak Jono jadi bencong
Jono yang dulu kopral kini sudah bukan
tapi bencong terkutuk..o..o

jika bicara seperti desir angin
bibirnya basah kuyup....
jika berjalan seperti tanpa tulang
si bencong tulang lunak...

Reff:
ya Allah...lindungilah kami...
dari bencong terkutuk...
ya Bencong...lindungilah kami...
dari Jono terkutuk...o..o..

The Panas Dalam - Ayo Kita Kemana

"assalamualaikum Vietnam . . . bagi yang tidak bisa berbahasa Indonesia,
jangan ikuti kami bernyanyi"

Ayo kita ke sawah, mencari petani yang hilang.
Di curi genderuwo dari Jakarta.
Sore hari saat berenang.

Ayo kita mencari, diana anak paman petani.
Di curi grup musik dari Jakarta.
Di rayu cincin mata jeli.

"Don't cry for me vietnam. Perkenalkan , , ini suara drum,
ini suara gitar"

Ayo kita sekolah, mencari rano karno yang hilang.
Di curi bimbingan belajar Yogyakarta
Waktu mengajar sekolah.

"Jangan tepuk tangannn"

The Panas Dalam - Lagu Timur

Jangan takut preman, preman juga makan nasi
Jangan takut Polisi, kalau tidur kita gilas
Jangan takut Tentara, tentara juga punya istri
Jangan Takut Mike Tyson, tuanya nanti parkinson
Jangan takut mak lampir, mak lampir itu Farida Fasya
Jangan takut tetangga, rumah kita pake pagar

Takutlah jika kau dibenci
Dijauhi teman-teman
Sepi hidup sendiri

Jangan takut Ibu, Ibu uangnya dari Ayah
Jangan takut tidak naik kelas, tinggal kita sekolah
Jangan takut monster, monster gagah luarnya doang
Jangan takut Neraka, banyak ibadah masuk Surga

Takutlah jika kau dibenci
Dijauhi teman-teman
Sepi hidupku sendiri

Selasa, 24 Agustus 2010

Download lebih cepat dari biasanya

Bagi agan-agan yang suka ngedownload file-file yang tidak begitu kecil dan jelas terbilang gede sampai ratusan MB dari file hosting semisal Rapidshare, Hotfile, Megaupload, Depositfiles, Filefactory dan yang lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Nih, ada info nih gan, supaya ngedownload layaknya pake Premium download. Lumayan cepet ga kaya pake Free user, udah mah lemot, suka gagal kadang file yang di downloadnya padahal udah 80%-nya (kan lemes jadinya).... hehehheh,,,

Nah jika agan-agan berminat untuk mencoba apa yang telah saya percobakan, yaitu ngedownload lebih cepat dari biasanya free downloading di para file hosting, Cobalah link generator ini yang memungkinkan agan-agan ngedownload filenya seperti memakai premium user, nih link nya di bawah nih,

www.leechking.com

www.gigaleecher.com

www.leechlord.com

Sebenarnya masih banyak sih link generator yang beredar, tapi memang bener-bener banyak juga yang bisa kita temui coba saja cari di si om google dengan keyword LINK GENERATOR, dan lumayan banyak juga gagalnya ketika ngedownload pake link generator yang lain, tapi saya coba ketiga link generator di atas, alhamdulillah sedikit berhasil walau kadang terkadang-kadang ada gagalnya juga sih, hehehehe,,,,

Dan inipun cara pemakaiannya tidak begitu sulit, adapun cara pemakaiannya, coba baca ke bawah lagi (jangan cape untuk membaca) :

- coba tuangkan alamat URL yang akan di leechnya ke link generatornya, terus tekan deh leechnya, seperti gambar dibawah ini.



tunggu beberapa saat sampai file yang akan di downloadnya selesai di transload, sebentar kho tapi jelas tidak begitu lama, nah kalau sudah beres di transloadnya baru klick yang jelas-jelas telah di leech.

Selamat, ya selamat mencoba semoga membatu yah, membantu yah, semoga pula membantu in artikel ini, oh iya ini satu lagi karena ada yang lupa tidak tertuliskan akan lebih cepat lagi kekita tika (semestinya ketika kita) ngedownload menggunakan software downloader semisal IDM. Coba lihat perbedaannya, dan rasakan itu tsubasa, semoga ini bukan sugesti saya semata tapi itu memang benar-benar bukan sugesti saya.

oh,,, maaf akhirnya karena karena kata-katanya sebegitu pabaliutnya.

~SELAMAT MENCOBA DAN MENCOBA SELAMAT~
~JANGAN BOSAN UNTUK siapa, yaitu UNTUK MEMBACA~